Assalamualaikum.... Selamat Malam 😊😊
Smg anda sekelg senantiasa sehat & selalu dlm lindungan Nya serta di lancarkan urusan kita.
Baik kita lanjutkan materi nya CARA MENGGUNAKAN UANG
MENGETAHUI CARA MENGGUNAKAN UANG
Di pendidikan formal, kita hanya dilatih untuk mendapatkan uang. Semakin banyak uang yg nantinya bisa diperoleh, semakin tinggi biaya sekolahnya. Saat ini mungkin kedokteran yg paling menarik untuk bisa secara cepat mendapatkan uang. Seorang dokter punya mobil dan rumah yg bagus itu sudah dianggap wajar. Justru kalau tidak punya apa apa itu akan dipertanyakan :"Jangan jangan tidak laku ?".
Tetapi dari pelajaran tentang cashflow tadi, seberapa banyak kita mendapatkan uang ternyata tidak terlalu penting. Jauh lebih penting dari mana dan kemana aliran uang itu. Yang sama pentingnya adalah bagaimana cara kita mempergunakan uang itu.
Pada akhirnya, Yap Kwan Cong atau Darmawan teman SMA saya yg tidak lulus, jauh lebih kaya dibanding saya. Itu karena dia tahu cara mencari dan menggunakan uang, sedang saya hanya tahu cara mencari uang. Pada awalnya, uang yg saya dapatkan pasti lebih besar dari yang dia dapat. Tetapi siapa ketawa paling akhir, dialah yang menang.
MENGETAHUI CARA MENGGUNAKAN UANG
Di pendidikan formal, kita hanya dilatih untuk mendapatkan uang. Semakin banyak uang yg nantinya bisa diperoleh, semakin tinggi biaya sekolahnya. Saat ini mungkin kedokteran yg paling menarik untuk bisa secara cepat mendapatkan uang. Seorang dokter punya mobil dan rumah yg bagus itu sudah dianggap wajar. Justru kalau tidak punya apa apa itu akan dipertanyakan :"Jangan jangan tidak laku ?".
Tetapi dari pelajaran tentang cashflow tadi, seberapa banyak kita mendapatkan uang ternyata tidak terlalu penting. Jauh lebih penting dari mana dan kemana aliran uang itu. Yang sama pentingnya adalah bagaimana cara kita mempergunakan uang itu.
Pada akhirnya, Yap Kwan Cong atau Darmawan teman SMA saya yg tidak lulus, jauh lebih kaya dibanding saya. Itu karena dia tahu cara mencari dan menggunakan uang, sedang saya hanya tahu cara mencari uang. Pada awalnya, uang yg saya dapatkan pasti lebih besar dari yang dia dapat. Tetapi siapa ketawa paling akhir, dialah yang menang.
3 TIPE ORANG DALAM MENGGUNAKAN UANG.
1. TIPE PEMINJAM : Orang dengan tipe ini adalah sumber penghasilan para bankir. Untuk mereka ada karpet merah di bank atau perusahaan leasing. Apapun barang yg diinginkan dibeli secara kredit. Lunas dengan yg satu dia akan mengambil kredit yg lain. Hidup semewah dia bisa, ibarat menyetir mobil selalu menekan gas sampai di garis merah. Mobil apapun yg dia naiki selalu dipacu sampai batas maksimal. Robert T Kiyosaki menyebut kehidupannya sebagai almost bankcrupt atau hampir hangkrut. Jika pencari nafkahnya berhenti bekerja, maka keluarganya langsung bangkrut karena harus menjual barang barang yg ada. Pencari nafkah berhenti bekerja itu bisa kapan saja. Bisa masih lama sesuai rencana pensiun, bisa di PHK dalam waktu dekat, bisa juga meninggal hari ini.
Apakah Anda mengenal satu saja dari mereka ?
2. Tipe Penabung : Orang dengan tipe ini tidak suka ambil kredit, selalu beli cash. Tetapi krn tujuan menabung utk membeli barang, sebenarnya ya hampir sama saja. Jika pencari nafkah berhenti bekerja karena suatu hal, tidak lama kemudian sdh harus menjual barang atau bangkrut. Memang sedikit lebih lama dibanding tipe yang pertama.
Apakah Anda mengenal satu orang saja dari mereka ?
3. Tipe Investor : Inilah yg besok akan hidup enak krn sdh terbiasa menyisihkan sebagian penghasilannya utk diinvestasikan. Ada beberapa jenis investor. Ada investor kecil dan ada investor besar. Pola pikirnya sama, hanya ilmunya saja yg berbeda.
Robert T Kiyosaki mengajarkan kita utk memiliki 3 celengan. Kita perlu menyisihkan 30% dari penghasilan kita, dimasukkan ke 3 celengan.
10% utk tabungan. Hanya boleh digunakan utk kondisi sangat darurat.
10% utk investasi, jika jumlahnya sdh cukup diinvestasikan. Namanya investasi ada kemungkinan gagal.
10% digunakan utk sedekah.
PENGHASILAN AKTIF DAN PASIF.
Selama ini kita lahir, besar, belajar, dan bekerja di lingkungan yg hanya tahu 1 jenis penghasilan saja, yaitu penghasilan aktif. Penghasilan yg diperoleh dari apa yg kita kerjakan sekarang. Kita belajar bahwa yang benar itu adalah BEKERJA MENCARI UANG. Itulah yg dilakukan oleh 95% orang di dunia. Sayangnya mereka terbukti hanya menikmati 5% dari kekayaan di dunia krn tenaga dan waktunya terbatas. Karena ilmu yg kurang, tanpa disadari banyak dari mereka yg bekerja untuk membuat orang lain bertambah kaya sedang mereka sendiri sebenarnya bertambah miskin. Lihat kembali bab cashflow.
Sebaliknya, mereka yg bisa menikmati 95% kekayaan dunia itu justru mencari penghasilan jenis lain. Yaitu penghasilan pasif yg berasal dari aset yg sebelumnya mereka bangun. Mereka BEKERJA MEMBANGUN ASET (lihat peraturan nomor 1 tentang Aset dan Beban). Ini jenis penghasilan yg sesuai dengan HUKUM ALAM PERTUMBUHAN. Apapun yg kita tanam, akan terus tumbuh semakin besar. Karena itu mereka bisa mendapatkan penghasilan yg besar dengan kerja yg relatif ringan. Hukum Alam Pertumbuhan dan Hukum Memberi dan Menerima akan menjaminnya. Mereka bekerja . . . Bekerja dan bekerja . . . Memberi . . . memberi dan memberi. Menanam . . Menanam dan menanam. Akhirnya akan tiba waktunya untuk memanen . . . Menerima . . . dan menerima selamanya
PENGHASILAN AKTIF
Penghasilan aktif adalah penghasilan dari pekerjaan seperti gaji, honorarium, dan keuntungan bisnis yg kita kelola sendiri. Penghasilan jenis ini sering disebut sebagai UANG YANG SALAH. Karena uang jenis ini tidak menyebabkan kita kaya. Uang jenis ini juga menyebabkan kita semakin stress. Sudah sangat terbukti bahwa semakin besar penghasilan aktif seseorang, semakin besar masalah keuangan mereka dan semakin stres mereka. Uang tidak menyebabkan seseorang menjadi kaya. Yg membuat kita kaya adalah jika memiliki SUMBER UANG yaitu ASET.
Prinsip penghasilan aktif itu kita bekerja untuk menghasilkan uang. Karena kita langsung mendapatkan hasilnya, maka alam belum sempat menumbuhkannya. Akibatnya kita hanya mendapat sebanyak nilai tenaga kita saja. Apalagi tenaga kita terbatas krn ada batas usia atau sakit, atau PHK atau perusahaan bangkrut sehingga tidak bisa menerima selamanya. Sebesar apapun penghasilannya, jika tidak bekerja maka tidak akan mendapatkan uang lagi.
Ciri lain dari penghasilan aktif adalah mudahnya digunakan untuk bersenang senang. Karena kita merasa mendapatkannya dengan bekerja keras membanting tulang. Kita cenderung merasa berhak menggunakan secepatnya. Akibatnya kita terjebak dalam hedonic treadmill, terus menerus menumpuk beban sehingga bebannya semakin berat dan kita sebagai aset akhirnya tidak memiliki kekuatan lagi.
Berbeda dg penghasilan pasif, mula mula nggak dapat uang. Tetapi lama lama uangnya akan melimpah.
PENGHASILAN PASIF
Penghasilan pasif diperoleh dari apa yg sdh kita kerjakan di masa lalu, yaitu MEMBANGUN ASET. Disebut juga residual income. Ini adalah jenis penghasilan yg bisa membuat kita kaya. Uang yg berasal dari penghasilan jenis ini disebut juga sebagai uang yang benar.
Berbeda dg penghasilan aktif, semakin besar penghasilan pasif Anda, semakin relaks dan tenang kehidupan Anda.
Hambatan utk mendapatkan penghasilan pasif ini adalah diri Anda sendiri. Yaitu kepercayaan salah tentang penghasilan jenis ini. Di lingkungan orang miskin, ide penghasilan pasif tidak populer krn mereka nyaris tidak pernah mendapatkan. Dianggapnya penghasilan jenis ini adalah penghasilan yg tidak jelas berasal dari mana, seolah olah tanpa bekerja atau melakukan sesuatu kita bisa mendapatkan, sehingga kita menganggapnya sebagai penghasilan tidak sah atau haram. Seringkali juga kita bertanya kepada orang yang salah tentang boleh tidaknya penghasilan jenis ini ? Yaitu kepada orang yang mungkin juga belum tahu tentang penghasilan pasif. Sehingga pendapatnya juga didasarkan prasangka sejak kecil seperti yang lain.
Hukum alam MEMBERI DAN MENERIMA tidak mungkin membiarkan seseorang tanpa melakukan apa apa kemudian mendapat penghasilan besar. Jika seseorang mendapat penghasilan besar saat ini tanpa nampak bekerja, berarti dahulu dia sudah bekerja lebih keras dari kita dan tidak mendapatkan hasil yg sepadan dg pekerjaannya. Hasilnya baru diterima sekarang. Jika saat bekerja Anda langsung menerima penghasilan, itu adalah penghasilan aktif dan bukan pasif. Jika kemudian dijanjikan besok akan mendapat penghasilan pasif besar, Anda layak curiga itu suatu kebohongan.
Untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif, kata kuncinya ada 2 yaitu JARINGAN dan SISTEM. Semakin besar jaringan bisnis atau investasi Anda, semakin besar penghasilan Anda. Semakin bagus sistemnya, semakin aman penghasilan Anda. Disini Anda sudah sepenuhnya menggantikan diri Anda sebagai aset keluarga, dengan aset lain yang jaih lebih aman. Anda sendiri bisa melakukan hal hal lain, khususnya bisa lebih dekat dengan keluarga.
HIDUP ADALAH PENIRUAN.
Saat ini kita menulis dari kiri ke kanan dengan huruf latin yg bisa kita baca, karena kita di Indonesia dan sejak kecil belajar menulis dg cara itu. Jika kita di Arab, maka menulisnya pasti dari kanan ke kiri dg tulisan mirip cacing yang tidak semua orang bisa baca. Kalau di Jepang pasti dari atas ke bawah dengan tulisan yg sebagian besar orang juga tidak bisa membacanya.
Begitu juga dalam kebiasaan lain, kita ini cuma meniru. Kalau nonton film kita makan berondong jagung krn meniru kebiasaan di film film Amerika. Kalau kita di India pasti membawa sejenis pastel. Di Korea cemilan nonton bioskop atau tv biasanya ceker ayam. Ya benar. . . . masakan dg ceker ayam.
Bagaimana dalam mendapatkan nafkah ?
Dalam mendapatkan nafkah, sayangnya kita meniru cara yg sudah terbukti tidak bisa membuat seseorang menjadi kaya. Yaitu BEKERJA MENCARI UANG. Penghasilannya disebut sebagai penghasilan aktif dan sering dikatakan sebagai uang yang salah. Itulah yang kita tiru selama belasan mungkin puluhan tahun. Kemudian kita heran kok semakin lama bukannya semakin santai tetapi justru bekerja semakin keras dg gaya hidup yang tetap begitu begitu saja. Kenaikan penghasilan kita seringkali kalah dengan laju inflasi.
Sementara ada sebagian kecil masyarakat melakukan hal yg berbeda dalam mendaparkan nafkah yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET. Jika kita menginginkan menjadi orang kaya sejati, punya uang dan waktu yg cukup untuk melakukan apapun yg kita inginkan dan kapanpun kita mau.
Mau tidak mau kita ya harus meniru sebagian kecil masyarakat yg menguasai sebagian besar kekayaan dunia itu. Yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET dan mendapatkan penghasilan pasif atau uang yang benar. Kalau kita ingin bisa jauh lebih santai dan bisa memikirkan hal hal lain selain mencari nafkah.
Sayangnya, dalam hal keuangan, kita semata mata berpikir dengan pikiran bawah sadar. Logika hanya membuat kita bertanya tanya sebentar. Setelah itu kita akan dikuasai pikiran bawah sadar. Melakukan hal hal yang sudah biasa kita lakukan. Membutuhkan keputusan yang kuat dan lingkungan yang benar untuk mengubah program yang 95% menyebabkan kita bertambah miskin ini.
GRAFIK PENGHASILAN AKTIF DAN PASIF
Penghasilan aktif mengikuti pola linier atau garis lurus. Rumusnya berdasarkan penambahan. Jika gaji saya 5 jita sebulan, maka bulan depan dapat 5 juta dan setahun 60 juta. Sejak mulai bekerja kita sudah mendapatkan penghasilan. Akan naik terus sampai usia tertentu, kemudian mulai stagnan. Jika pada usia 40 tahin Anda belum mencapai puncak karier di bidang Anda. Berarti Anda tidak akan sampai puncak. Kemudian PASTI TURUN karena tua, sakit, PHK, bangkrut atau apapun. Setelah pensiun, biasanya penghasilan kita tinggal 20% dari sebelumnya.
Kita bekerja untuk mendapatkan uang. Jika kita tidak bekerja, maka kita juga tidak akan mendapatkan uang lagi.
Grafik penghasilan pasif bersifat eksponensial atau garis melengkung keatas. Rumus yg dipakai adalah perkalian atau kelipatan. Mula mula Anda tidak mendapatlan uang, malah mengeluarkan uang, karena sedang membangun aset. Jack Ma selama 3 tahun pertama mendirikan grup penjualan di cina yaitu Alibaba, tidak menerima pemasukan karena pelayanannya gratis. Setelah aset Anda terbentuk barulah mulai menerima uang. Uang itu digunakan untuk menambah aset sehingga penghasilannya berlipat ganda.
Jika suatu saat kita tidak bisa lagi bekerja, maka aset yg sudah terbentuk akan tetap menghasilkan uang untuk kita dan keluarga.
Jika kita diajak melakukan "bisnis kuadran kanan /jaringan" tetapi kita langsung mendapatkan uang banyak di bulan bulan awal. Hati hati ada jebakan batman disana karena itu tidak cocok dengan pola atau profil membangun aset. Tetapi lebih cocok pola bekerja mencari uang. Mungkin kita memang sedang membangun aset atau jaringan, tetapi itu aset atau jaringan miliki pihak lain, bukan sepenuhnya milik kita. Sayangnya orang biasa (miskin/gagal) lebih suka yg begini ini. Karena itu orang yg bisa kaya tetaplah hanya sedikit.
Kemungkinan kedua, kita sedang berada di dalam money game. Bisa money game sepenuhnya, dimana seluruh uang yang kita setor digunakan utk membayar mereka yg masuk duluan. Dan bagian kita, menunggu orang yang menyetor kemudian. Atau setengah money game, seperempat money game tergantung berapa persen uang masuk kita dibagi bagi ke anggota lama. Sedang bagian yg lain digunakan untuk membeli saham, menabung, investasi, membayar premi asuransi atau membeli produk. Tergantung pada bungkusnya. Tetapi pembuat sistem dan penyelenggara tahu, yang paling menarik orang kuadran kiri (lihat cashflow quadrant) adalah bagian money game nya yg cepat menghasilkan uang.
Ingat di dunia keuangan tidak ada keajaiban. Jika ada, itu sebenarnya hanya tipu tipu.
CASFLOW QUADRANT
Dalam bukunya yg sangat terkenal yaitu Cashflow Quadrant, Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa ada 4 cara kita mendapatkan nafkah. Ke empat cara itu disebut sebagai Cashflow Quadrant. Ke 4 kuadran ini sangat berbeda karakter nya. Sehingga jika seseorang di kuadran yg satu mencoba melakukan sesuatu yg menjadi keahlian kuadran yg lain, biasanya gagal.
Ke 4 Kuadran itu adalah :
Kuadran E (Employee atau pegawai). Ini adalah kuadran dimana kita bekerja kepada pihak lain. Entah perorangan atau perusahaan. Kita hidup dari gaji rutin. Karakter orang yang di kuadran ini adalah TAKUT. Mereka takut dipecat sehingga main aman, takut mengambil resiko, takut melakukan kesalahan dsb. Banyak mantan direksi perusahaan besar yg setelah pensiun mencoba berbisnis sendiri dg bekerjasama dg orang lain. Sebagian besar gagal dan menghabiskan uang pesangonnya, karena bekerja sama dengan orang lain bukanlah karakter mereka, itu karakter kuadran B dan I.
Kuadran E adalah tempat orang mencari keamanan pekerjaan. Padahal justru disini yg paling tidak aman. Jika ada perubahan ekonomi, korban pertama selalu orang di kuadran E.
Dalam situasi yang sulit, hal pertama yg dilakukan perusahaan adalah penghematan. Artinya melakukan pengurangan pegawai.
Kuadran E isinya kerja keras, tidak punya kebebasan waktu dan tidak aman.
Kuadran S (Self Employed seperti dokter, pengacara, pemilik restoran, pemilik toko. Yaitu profesional dan pengusaha kecil). Mereka adalah orang yang bekerja kepada dirinya sendiri. Karakter mereka adalah tidak percaya orang lain mengerjakan sebaik mereka. Akibatnya sama, jika bekerjasama dengan orang lain seringkali mendapat mitra dengan kemampuan rendah sesuai dg karakter nya yg ingin menjadi nomor satu di bidangnya. Bisnis kerjasamanya gagal krn pihak sana kemampuannya rendah. Akhirnya ke dua belah pihak merasa saling ditipu.
Di kuadran S variasi penghasilannya lebar, mulai profesional dan pelaku bisnis berpenghasilan sangat besar sampai sangat kecil. Tetapi biasanya memiliki hutang banyak dan selalu kekurangan uang. Karena uang mudah dicari, maka mudah pula dikeluarkan.
Kuadran B yaitu Business owner atau pemilik bisnis. Disini kita memiliki sistem dan orang orang bekerja ke kita. Bedanya dengan kuadran S, bisnis kuadran B bisa ditinggal karena sudah autopilot. Karakter orangnya sangat percaya bahwa orang lain itu banyak yg lebih baik dari mereka, jadi percayakan saja pada ahlinya. Mereka juga sabar menunggu hasil, berbeda dg kuadran E dan S yg kurang sabar menunggu hasil.
Sifat kerja disini ringan, punya banyak waktu luang dan hasilnya stabil.
Kuadran I atau Investor. Disini uang yang bekerja untuk kita. Umumnya memiliki banyak uang dan tidak memiliki hutang. Khususnya hutang buruk yaitu hutang konsumtif.
Kuadran E dan S disebut KUADRAN KIRI. 95% orang berada disini, tetapi uang yg diperebutkan hanya 5% dari uang yg ada di dunia. Karena itu mereka harus bekerja keras terus dan sifatnya bergantian. Ada pensiun, ada PHK. Apapunbyang dibangun oleh orang kuadran E dan S hanya akan berhenti pada dirinya. Apa…
MENGETAHUI DEFINISI KAYA DAN MISKIN
Terkadang terasa menggelikan. Atau lebih tepat lagi mengenaskan ? Ada sebuah ironi yang terjadi disini.
Nyaris seumur hidup kita bekerja keras setengah mati supaya bisa kaya atau makmur. Tetapi karena tidak cerdas finansial dan tidak tahu hukum-hukum keuangan, kita malah menjauh dari kaya. Semakin lama justru semakin mendekat kearah miskin tanpa disengaja atau disadari. Akibatnya banyak yg semakin frustrasi. Semakin besar penghasilan kita, mengapa semakin banyak hutang kita ? Dan merasa semakin merasa perlu mendapat penghasilan lebih besar lagi ? Kok seperti kurang terus ya ? Lapar uang terus ya ?
Banyak guru yg justru semakin stress ketika mendapat tunjangan pendidikan yang besarnya 1x gaji. Teman teman sy yg waktu itu rata rata sdh kepala sekolah, membenarkan bahwa mereka semakin sering menandatangi rekomendasi permintaan kredit dari para guru. Ini ironi kan ? Digaji semakin besar, justru hutangnya yang semakin besar.
Akibat rendahnya kecerdasan finansial, kita menumpuk beban yg kita pikir aset seperti rumah, tanah dan mobil. Akibatnya kita sebenarnya bertambah miskin meskipun kita sendiri merasa bertambah kaya. Itu nampak dari kerja kita yg semakin tua semakin keras dan tanggung jawabnya semakin besar. Itu sebenarnya hanya menunjukkan bahwa kita membutuhkan uang semakin banyak utk bisa bertahan hidup. Mereka yg berusaha mencari uang besar adalah mereka yg kekurangan uang alias miskin. Itulah aturan dasarnya yang perlu dipahami.
KAYA DAN MAKMUR.
Orang kaya itu bukan orang yg penghasilannya besar, rumahnya besar dan mobilnya banyak. Itu namanya orang yg hidupnya mewah. Sebagian besar yg hidupnya mewah seperti itu adalah orang yang secara keuangan sebenarnya miskin. Karena mereka membiayai kehidupan mewahnya dg bekerja keras. Seperti yg saya lakukan dulu.
Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa orang disebut kaya kalau mulai besok dia berani berhenti bekerja, karena sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar dari biaya hidupnya.
Sebenarnya yang paling mudah ya mengukur INDEKS KEMAKMURAN masing masing. Yaitu penghasilan pasif di bagi biaya hidup. Jika IK nya lebih dari 1 berarti kita makmur. Jika IK nya jauh lebih besar dari 1 berarti kita kaya.
Coba Anda ukur Indeks Kemakmuran 15 tahun yg lalu, 10 tahun lalu dan sekarang. Jika naik terus berarti bagus, pola pengaturan keuangan bisa diteruskan. Jika turun terus berarti tidak bagus. Anda harus segera merubah arah. Bisa dengan merubah cara mencari uang atau dengan merubah cara menggunakan uang.
Saya pernah menghitung IK saya, dan ternyata turun terus krn yg saya tingkatkan adalah biaya hidup. Itu ditandai dengan semakin senior, kerja saya semakin keras. Jika dulu praktek 5 hari seminggu sore saja. Saat senior sy praktek 6x seminggu pagi dan sore. Di satu sisi saya merasa bangga karena semakin diperlukan dan semakin sibuk. Tetapi pengetahuan baru yaitu kecerdasan finansial mengatakan bahwa saya sebenarnya semakin miskin 😭
MISKIN
Sebenarnya definisi miskin itu secara filosofi tidak ada karena kita menggunakan kata ampuh yaitu CUKUP. Padahal yg sering terjadi, cukup itu artinya kekurangan uang yang dicukup cukupkan.
Dalam dunia keuangan sebenarnya hanya ada 2 kondisi yi KEKURANGAN UANG dan KELEBIHAN UANG. Anda disebut kekurangan uang bila Anda masih HARUS BEKERJA utk mendapatkan uang. Sebaliknya Anda disebut kelebihan uang jika uang sudah datang sendiri dari ASET yg dulu Anda bangun. Anda boleh saja tetap bekerja seperti Bill Gate dan para milyarder lain. Tetapi bekerjanya membangun aset.
Tetapi dengan definisi kaya yg sudah baku yaitu penghasilan pasif lebih besar dari biaya hidup, maka definisi miskin ya kebalikannya. Jose Mujica, presiden Uruguay yang sangat sederhana mengatakan bahwa Orang miskin adalah mereka yang bekerja keras hanya untuk membayar gaya hidupnya yang mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih.
Saat itu saya juga termasuk orang miskin yang terus menerus berusaha mencari uang besar. Hanya untuk memenuhi gaya hidup saya yang semakin lama semakin mewah. Kemudian berhasil merubah arah dan akhirnya sampai saat ini saya masih terus bekerja membangun aset.
Demikian materi hr ini yg kami copas dr group building the dreams, semoga bermanfaat, 🙏
Smg anda sekelg senantiasa sehat & selalu dlm lindungan Nya serta di lancarkan urusan kita.
Baik kita lanjutkan materi nya CARA MENGGUNAKAN UANG
MENGETAHUI CARA MENGGUNAKAN UANG
Tetapi dari pelajaran tentang cashflow tadi, seberapa banyak kita mendapatkan uang ternyata tidak terlalu penting. Jauh lebih penting dari mana dan kemana aliran uang itu. Yang sama pentingnya adalah bagaimana cara kita mempergunakan uang itu.
Pada akhirnya, Yap Kwan Cong atau Darmawan teman SMA saya yg tidak lulus, jauh lebih kaya dibanding saya. Itu karena dia tahu cara mencari dan menggunakan uang, sedang saya hanya tahu cara mencari uang. Pada awalnya, uang yg saya dapatkan pasti lebih besar dari yang dia dapat. Tetapi siapa ketawa paling akhir, dialah yang menang.
MENGETAHUI CARA MENGGUNAKAN UANG
Di pendidikan formal, kita hanya dilatih untuk mendapatkan uang. Semakin banyak uang yg nantinya bisa diperoleh, semakin tinggi biaya sekolahnya. Saat ini mungkin kedokteran yg paling menarik untuk bisa secara cepat mendapatkan uang. Seorang dokter punya mobil dan rumah yg bagus itu sudah dianggap wajar. Justru kalau tidak punya apa apa itu akan dipertanyakan :"Jangan jangan tidak laku ?".
Tetapi dari pelajaran tentang cashflow tadi, seberapa banyak kita mendapatkan uang ternyata tidak terlalu penting. Jauh lebih penting dari mana dan kemana aliran uang itu. Yang sama pentingnya adalah bagaimana cara kita mempergunakan uang itu.
Pada akhirnya, Yap Kwan Cong atau Darmawan teman SMA saya yg tidak lulus, jauh lebih kaya dibanding saya. Itu karena dia tahu cara mencari dan menggunakan uang, sedang saya hanya tahu cara mencari uang. Pada awalnya, uang yg saya dapatkan pasti lebih besar dari yang dia dapat. Tetapi siapa ketawa paling akhir, dialah yang menang.
3 TIPE ORANG DALAM MENGGUNAKAN UANG.
1. TIPE PEMINJAM : Orang dengan tipe ini adalah sumber penghasilan para bankir. Untuk mereka ada karpet merah di bank atau perusahaan leasing. Apapun barang yg diinginkan dibeli secara kredit. Lunas dengan yg satu dia akan mengambil kredit yg lain. Hidup semewah dia bisa, ibarat menyetir mobil selalu menekan gas sampai di garis merah. Mobil apapun yg dia naiki selalu dipacu sampai batas maksimal. Robert T Kiyosaki menyebut kehidupannya sebagai almost bankcrupt atau hampir hangkrut. Jika pencari nafkahnya berhenti bekerja, maka keluarganya langsung bangkrut karena harus menjual barang barang yg ada. Pencari nafkah berhenti bekerja itu bisa kapan saja. Bisa masih lama sesuai rencana pensiun, bisa di PHK dalam waktu dekat, bisa juga meninggal hari ini.
Apakah Anda mengenal satu saja dari mereka ?
2. Tipe Penabung : Orang dengan tipe ini tidak suka ambil kredit, selalu beli cash. Tetapi krn tujuan menabung utk membeli barang, sebenarnya ya hampir sama saja. Jika pencari nafkah berhenti bekerja karena suatu hal, tidak lama kemudian sdh harus menjual barang atau bangkrut. Memang sedikit lebih lama dibanding tipe yang pertama.
Apakah Anda mengenal satu orang saja dari mereka ?
3. Tipe Investor : Inilah yg besok akan hidup enak krn sdh terbiasa menyisihkan sebagian penghasilannya utk diinvestasikan. Ada beberapa jenis investor. Ada investor kecil dan ada investor besar. Pola pikirnya sama, hanya ilmunya saja yg berbeda.
Robert T Kiyosaki mengajarkan kita utk memiliki 3 celengan. Kita perlu menyisihkan 30% dari penghasilan kita, dimasukkan ke 3 celengan.
10% utk tabungan. Hanya boleh digunakan utk kondisi sangat darurat.
10% utk investasi, jika jumlahnya sdh cukup diinvestasikan. Namanya investasi ada kemungkinan gagal.
10% digunakan utk sedekah.
PENGHASILAN AKTIF DAN PASIF.
Selama ini kita lahir, besar, belajar, dan bekerja di lingkungan yg hanya tahu 1 jenis penghasilan saja, yaitu penghasilan aktif. Penghasilan yg diperoleh dari apa yg kita kerjakan sekarang. Kita belajar bahwa yang benar itu adalah BEKERJA MENCARI UANG. Itulah yg dilakukan oleh 95% orang di dunia. Sayangnya mereka terbukti hanya menikmati 5% dari kekayaan di dunia krn tenaga dan waktunya terbatas. Karena ilmu yg kurang, tanpa disadari banyak dari mereka yg bekerja untuk membuat orang lain bertambah kaya sedang mereka sendiri sebenarnya bertambah miskin. Lihat kembali bab cashflow.
Sebaliknya, mereka yg bisa menikmati 95% kekayaan dunia itu justru mencari penghasilan jenis lain. Yaitu penghasilan pasif yg berasal dari aset yg sebelumnya mereka bangun. Mereka BEKERJA MEMBANGUN ASET (lihat peraturan nomor 1 tentang Aset dan Beban). Ini jenis penghasilan yg sesuai dengan HUKUM ALAM PERTUMBUHAN. Apapun yg kita tanam, akan terus tumbuh semakin besar. Karena itu mereka bisa mendapatkan penghasilan yg besar dengan kerja yg relatif ringan. Hukum Alam Pertumbuhan dan Hukum Memberi dan Menerima akan menjaminnya. Mereka bekerja . . . Bekerja dan bekerja . . . Memberi . . . memberi dan memberi. Menanam . . Menanam dan menanam. Akhirnya akan tiba waktunya untuk memanen . . . Menerima . . . dan menerima selamanya
PENGHASILAN AKTIF
Penghasilan aktif adalah penghasilan dari pekerjaan seperti gaji, honorarium, dan keuntungan bisnis yg kita kelola sendiri. Penghasilan jenis ini sering disebut sebagai UANG YANG SALAH. Karena uang jenis ini tidak menyebabkan kita kaya. Uang jenis ini juga menyebabkan kita semakin stress. Sudah sangat terbukti bahwa semakin besar penghasilan aktif seseorang, semakin besar masalah keuangan mereka dan semakin stres mereka. Uang tidak menyebabkan seseorang menjadi kaya. Yg membuat kita kaya adalah jika memiliki SUMBER UANG yaitu ASET.
Prinsip penghasilan aktif itu kita bekerja untuk menghasilkan uang. Karena kita langsung mendapatkan hasilnya, maka alam belum sempat menumbuhkannya. Akibatnya kita hanya mendapat sebanyak nilai tenaga kita saja. Apalagi tenaga kita terbatas krn ada batas usia atau sakit, atau PHK atau perusahaan bangkrut sehingga tidak bisa menerima selamanya. Sebesar apapun penghasilannya, jika tidak bekerja maka tidak akan mendapatkan uang lagi.
Ciri lain dari penghasilan aktif adalah mudahnya digunakan untuk bersenang senang. Karena kita merasa mendapatkannya dengan bekerja keras membanting tulang. Kita cenderung merasa berhak menggunakan secepatnya. Akibatnya kita terjebak dalam hedonic treadmill, terus menerus menumpuk beban sehingga bebannya semakin berat dan kita sebagai aset akhirnya tidak memiliki kekuatan lagi.
Berbeda dg penghasilan pasif, mula mula nggak dapat uang. Tetapi lama lama uangnya akan melimpah.
PENGHASILAN PASIF
Penghasilan pasif diperoleh dari apa yg sdh kita kerjakan di masa lalu, yaitu MEMBANGUN ASET. Disebut juga residual income. Ini adalah jenis penghasilan yg bisa membuat kita kaya. Uang yg berasal dari penghasilan jenis ini disebut juga sebagai uang yang benar.
Berbeda dg penghasilan aktif, semakin besar penghasilan pasif Anda, semakin relaks dan tenang kehidupan Anda.
Hambatan utk mendapatkan penghasilan pasif ini adalah diri Anda sendiri. Yaitu kepercayaan salah tentang penghasilan jenis ini. Di lingkungan orang miskin, ide penghasilan pasif tidak populer krn mereka nyaris tidak pernah mendapatkan. Dianggapnya penghasilan jenis ini adalah penghasilan yg tidak jelas berasal dari mana, seolah olah tanpa bekerja atau melakukan sesuatu kita bisa mendapatkan, sehingga kita menganggapnya sebagai penghasilan tidak sah atau haram. Seringkali juga kita bertanya kepada orang yang salah tentang boleh tidaknya penghasilan jenis ini ? Yaitu kepada orang yang mungkin juga belum tahu tentang penghasilan pasif. Sehingga pendapatnya juga didasarkan prasangka sejak kecil seperti yang lain.
Hukum alam MEMBERI DAN MENERIMA tidak mungkin membiarkan seseorang tanpa melakukan apa apa kemudian mendapat penghasilan besar. Jika seseorang mendapat penghasilan besar saat ini tanpa nampak bekerja, berarti dahulu dia sudah bekerja lebih keras dari kita dan tidak mendapatkan hasil yg sepadan dg pekerjaannya. Hasilnya baru diterima sekarang. Jika saat bekerja Anda langsung menerima penghasilan, itu adalah penghasilan aktif dan bukan pasif. Jika kemudian dijanjikan besok akan mendapat penghasilan pasif besar, Anda layak curiga itu suatu kebohongan.
Untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif, kata kuncinya ada 2 yaitu JARINGAN dan SISTEM. Semakin besar jaringan bisnis atau investasi Anda, semakin besar penghasilan Anda. Semakin bagus sistemnya, semakin aman penghasilan Anda. Disini Anda sudah sepenuhnya menggantikan diri Anda sebagai aset keluarga, dengan aset lain yang jaih lebih aman. Anda sendiri bisa melakukan hal hal lain, khususnya bisa lebih dekat dengan keluarga.
HIDUP ADALAH PENIRUAN.
Saat ini kita menulis dari kiri ke kanan dengan huruf latin yg bisa kita baca, karena kita di Indonesia dan sejak kecil belajar menulis dg cara itu. Jika kita di Arab, maka menulisnya pasti dari kanan ke kiri dg tulisan mirip cacing yang tidak semua orang bisa baca. Kalau di Jepang pasti dari atas ke bawah dengan tulisan yg sebagian besar orang juga tidak bisa membacanya.
Begitu juga dalam kebiasaan lain, kita ini cuma meniru. Kalau nonton film kita makan berondong jagung krn meniru kebiasaan di film film Amerika. Kalau kita di India pasti membawa sejenis pastel. Di Korea cemilan nonton bioskop atau tv biasanya ceker ayam. Ya benar. . . . masakan dg ceker ayam.
Bagaimana dalam mendapatkan nafkah ?
Dalam mendapatkan nafkah, sayangnya kita meniru cara yg sudah terbukti tidak bisa membuat seseorang menjadi kaya. Yaitu BEKERJA MENCARI UANG. Penghasilannya disebut sebagai penghasilan aktif dan sering dikatakan sebagai uang yang salah. Itulah yang kita tiru selama belasan mungkin puluhan tahun. Kemudian kita heran kok semakin lama bukannya semakin santai tetapi justru bekerja semakin keras dg gaya hidup yang tetap begitu begitu saja. Kenaikan penghasilan kita seringkali kalah dengan laju inflasi.
Sementara ada sebagian kecil masyarakat melakukan hal yg berbeda dalam mendaparkan nafkah yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET. Jika kita menginginkan menjadi orang kaya sejati, punya uang dan waktu yg cukup untuk melakukan apapun yg kita inginkan dan kapanpun kita mau.
Mau tidak mau kita ya harus meniru sebagian kecil masyarakat yg menguasai sebagian besar kekayaan dunia itu. Yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET dan mendapatkan penghasilan pasif atau uang yang benar. Kalau kita ingin bisa jauh lebih santai dan bisa memikirkan hal hal lain selain mencari nafkah.
Sayangnya, dalam hal keuangan, kita semata mata berpikir dengan pikiran bawah sadar. Logika hanya membuat kita bertanya tanya sebentar. Setelah itu kita akan dikuasai pikiran bawah sadar. Melakukan hal hal yang sudah biasa kita lakukan. Membutuhkan keputusan yang kuat dan lingkungan yang benar untuk mengubah program yang 95% menyebabkan kita bertambah miskin ini.
GRAFIK PENGHASILAN AKTIF DAN PASIF
Penghasilan aktif mengikuti pola linier atau garis lurus. Rumusnya berdasarkan penambahan. Jika gaji saya 5 jita sebulan, maka bulan depan dapat 5 juta dan setahun 60 juta. Sejak mulai bekerja kita sudah mendapatkan penghasilan. Akan naik terus sampai usia tertentu, kemudian mulai stagnan. Jika pada usia 40 tahin Anda belum mencapai puncak karier di bidang Anda. Berarti Anda tidak akan sampai puncak. Kemudian PASTI TURUN karena tua, sakit, PHK, bangkrut atau apapun. Setelah pensiun, biasanya penghasilan kita tinggal 20% dari sebelumnya.
Kita bekerja untuk mendapatkan uang. Jika kita tidak bekerja, maka kita juga tidak akan mendapatkan uang lagi.
Grafik penghasilan pasif bersifat eksponensial atau garis melengkung keatas. Rumus yg dipakai adalah perkalian atau kelipatan. Mula mula Anda tidak mendapatlan uang, malah mengeluarkan uang, karena sedang membangun aset. Jack Ma selama 3 tahun pertama mendirikan grup penjualan di cina yaitu Alibaba, tidak menerima pemasukan karena pelayanannya gratis. Setelah aset Anda terbentuk barulah mulai menerima uang. Uang itu digunakan untuk menambah aset sehingga penghasilannya berlipat ganda.
Jika suatu saat kita tidak bisa lagi bekerja, maka aset yg sudah terbentuk akan tetap menghasilkan uang untuk kita dan keluarga.
Jika kita diajak melakukan "bisnis kuadran kanan /jaringan" tetapi kita langsung mendapatkan uang banyak di bulan bulan awal. Hati hati ada jebakan batman disana karena itu tidak cocok dengan pola atau profil membangun aset. Tetapi lebih cocok pola bekerja mencari uang. Mungkin kita memang sedang membangun aset atau jaringan, tetapi itu aset atau jaringan miliki pihak lain, bukan sepenuhnya milik kita. Sayangnya orang biasa (miskin/gagal) lebih suka yg begini ini. Karena itu orang yg bisa kaya tetaplah hanya sedikit.
Kemungkinan kedua, kita sedang berada di dalam money game. Bisa money game sepenuhnya, dimana seluruh uang yang kita setor digunakan utk membayar mereka yg masuk duluan. Dan bagian kita, menunggu orang yang menyetor kemudian. Atau setengah money game, seperempat money game tergantung berapa persen uang masuk kita dibagi bagi ke anggota lama. Sedang bagian yg lain digunakan untuk membeli saham, menabung, investasi, membayar premi asuransi atau membeli produk. Tergantung pada bungkusnya. Tetapi pembuat sistem dan penyelenggara tahu, yang paling menarik orang kuadran kiri (lihat cashflow quadrant) adalah bagian money game nya yg cepat menghasilkan uang.
Ingat di dunia keuangan tidak ada keajaiban. Jika ada, itu sebenarnya hanya tipu tipu.
CASFLOW QUADRANT
Dalam bukunya yg sangat terkenal yaitu Cashflow Quadrant, Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa ada 4 cara kita mendapatkan nafkah. Ke empat cara itu disebut sebagai Cashflow Quadrant. Ke 4 kuadran ini sangat berbeda karakter nya. Sehingga jika seseorang di kuadran yg satu mencoba melakukan sesuatu yg menjadi keahlian kuadran yg lain, biasanya gagal.
Ke 4 Kuadran itu adalah :
Kuadran E (Employee atau pegawai). Ini adalah kuadran dimana kita bekerja kepada pihak lain. Entah perorangan atau perusahaan. Kita hidup dari gaji rutin. Karakter orang yang di kuadran ini adalah TAKUT. Mereka takut dipecat sehingga main aman, takut mengambil resiko, takut melakukan kesalahan dsb. Banyak mantan direksi perusahaan besar yg setelah pensiun mencoba berbisnis sendiri dg bekerjasama dg orang lain. Sebagian besar gagal dan menghabiskan uang pesangonnya, karena bekerja sama dengan orang lain bukanlah karakter mereka, itu karakter kuadran B dan I.
Kuadran E adalah tempat orang mencari keamanan pekerjaan. Padahal justru disini yg paling tidak aman. Jika ada perubahan ekonomi, korban pertama selalu orang di kuadran E.
Dalam situasi yang sulit, hal pertama yg dilakukan perusahaan adalah penghematan. Artinya melakukan pengurangan pegawai.
Kuadran E isinya kerja keras, tidak punya kebebasan waktu dan tidak aman.
Kuadran S (Self Employed seperti dokter, pengacara, pemilik restoran, pemilik toko. Yaitu profesional dan pengusaha kecil). Mereka adalah orang yang bekerja kepada dirinya sendiri. Karakter mereka adalah tidak percaya orang lain mengerjakan sebaik mereka. Akibatnya sama, jika bekerjasama dengan orang lain seringkali mendapat mitra dengan kemampuan rendah sesuai dg karakter nya yg ingin menjadi nomor satu di bidangnya. Bisnis kerjasamanya gagal krn pihak sana kemampuannya rendah. Akhirnya ke dua belah pihak merasa saling ditipu.
Di kuadran S variasi penghasilannya lebar, mulai profesional dan pelaku bisnis berpenghasilan sangat besar sampai sangat kecil. Tetapi biasanya memiliki hutang banyak dan selalu kekurangan uang. Karena uang mudah dicari, maka mudah pula dikeluarkan.
Kuadran B yaitu Business owner atau pemilik bisnis. Disini kita memiliki sistem dan orang orang bekerja ke kita. Bedanya dengan kuadran S, bisnis kuadran B bisa ditinggal karena sudah autopilot. Karakter orangnya sangat percaya bahwa orang lain itu banyak yg lebih baik dari mereka, jadi percayakan saja pada ahlinya. Mereka juga sabar menunggu hasil, berbeda dg kuadran E dan S yg kurang sabar menunggu hasil.
Sifat kerja disini ringan, punya banyak waktu luang dan hasilnya stabil.
Kuadran I atau Investor. Disini uang yang bekerja untuk kita. Umumnya memiliki banyak uang dan tidak memiliki hutang. Khususnya hutang buruk yaitu hutang konsumtif.
Kuadran E dan S disebut KUADRAN KIRI. 95% orang berada disini, tetapi uang yg diperebutkan hanya 5% dari uang yg ada di dunia. Karena itu mereka harus bekerja keras terus dan sifatnya bergantian. Ada pensiun, ada PHK. Apapunbyang dibangun oleh orang kuadran E dan S hanya akan berhenti pada dirinya. Apa…
MENGETAHUI DEFINISI KAYA DAN MISKIN
Terkadang terasa menggelikan. Atau lebih tepat lagi mengenaskan ? Ada sebuah ironi yang terjadi disini.
Nyaris seumur hidup kita bekerja keras setengah mati supaya bisa kaya atau makmur. Tetapi karena tidak cerdas finansial dan tidak tahu hukum-hukum keuangan, kita malah menjauh dari kaya. Semakin lama justru semakin mendekat kearah miskin tanpa disengaja atau disadari. Akibatnya banyak yg semakin frustrasi. Semakin besar penghasilan kita, mengapa semakin banyak hutang kita ? Dan merasa semakin merasa perlu mendapat penghasilan lebih besar lagi ? Kok seperti kurang terus ya ? Lapar uang terus ya ?
Banyak guru yg justru semakin stress ketika mendapat tunjangan pendidikan yang besarnya 1x gaji. Teman teman sy yg waktu itu rata rata sdh kepala sekolah, membenarkan bahwa mereka semakin sering menandatangi rekomendasi permintaan kredit dari para guru. Ini ironi kan ? Digaji semakin besar, justru hutangnya yang semakin besar.
Akibat rendahnya kecerdasan finansial, kita menumpuk beban yg kita pikir aset seperti rumah, tanah dan mobil. Akibatnya kita sebenarnya bertambah miskin meskipun kita sendiri merasa bertambah kaya. Itu nampak dari kerja kita yg semakin tua semakin keras dan tanggung jawabnya semakin besar. Itu sebenarnya hanya menunjukkan bahwa kita membutuhkan uang semakin banyak utk bisa bertahan hidup. Mereka yg berusaha mencari uang besar adalah mereka yg kekurangan uang alias miskin. Itulah aturan dasarnya yang perlu dipahami.
KAYA DAN MAKMUR.
Orang kaya itu bukan orang yg penghasilannya besar, rumahnya besar dan mobilnya banyak. Itu namanya orang yg hidupnya mewah. Sebagian besar yg hidupnya mewah seperti itu adalah orang yang secara keuangan sebenarnya miskin. Karena mereka membiayai kehidupan mewahnya dg bekerja keras. Seperti yg saya lakukan dulu.
Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa orang disebut kaya kalau mulai besok dia berani berhenti bekerja, karena sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar dari biaya hidupnya.
Sebenarnya yang paling mudah ya mengukur INDEKS KEMAKMURAN masing masing. Yaitu penghasilan pasif di bagi biaya hidup. Jika IK nya lebih dari 1 berarti kita makmur. Jika IK nya jauh lebih besar dari 1 berarti kita kaya.
Coba Anda ukur Indeks Kemakmuran 15 tahun yg lalu, 10 tahun lalu dan sekarang. Jika naik terus berarti bagus, pola pengaturan keuangan bisa diteruskan. Jika turun terus berarti tidak bagus. Anda harus segera merubah arah. Bisa dengan merubah cara mencari uang atau dengan merubah cara menggunakan uang.
Saya pernah menghitung IK saya, dan ternyata turun terus krn yg saya tingkatkan adalah biaya hidup. Itu ditandai dengan semakin senior, kerja saya semakin keras. Jika dulu praktek 5 hari seminggu sore saja. Saat senior sy praktek 6x seminggu pagi dan sore. Di satu sisi saya merasa bangga karena semakin diperlukan dan semakin sibuk. Tetapi pengetahuan baru yaitu kecerdasan finansial mengatakan bahwa saya sebenarnya semakin miskin 😭
MISKIN
Sebenarnya definisi miskin itu secara filosofi tidak ada karena kita menggunakan kata ampuh yaitu CUKUP. Padahal yg sering terjadi, cukup itu artinya kekurangan uang yang dicukup cukupkan.
Dalam dunia keuangan sebenarnya hanya ada 2 kondisi yi KEKURANGAN UANG dan KELEBIHAN UANG. Anda disebut kekurangan uang bila Anda masih HARUS BEKERJA utk mendapatkan uang. Sebaliknya Anda disebut kelebihan uang jika uang sudah datang sendiri dari ASET yg dulu Anda bangun. Anda boleh saja tetap bekerja seperti Bill Gate dan para milyarder lain. Tetapi bekerjanya membangun aset.
Tetapi dengan definisi kaya yg sudah baku yaitu penghasilan pasif lebih besar dari biaya hidup, maka definisi miskin ya kebalikannya. Jose Mujica, presiden Uruguay yang sangat sederhana mengatakan bahwa Orang miskin adalah mereka yang bekerja keras hanya untuk membayar gaya hidupnya yang mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih.
Saat itu saya juga termasuk orang miskin yang terus menerus berusaha mencari uang besar. Hanya untuk memenuhi gaya hidup saya yang semakin lama semakin mewah. Kemudian berhasil merubah arah dan akhirnya sampai saat ini saya masih terus bekerja membangun aset.
Demikian materi hr ini yg kami copas dr group building the dreams, semoga bermanfaat, 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.